PRAMUKA SMPIT TBZ: 2012
Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

RIVA, SANG PRATAMA YANG GAGAH

  • Tuesday, February 28, 2012
  • Admin


  • Siaaaaap… Grak…!!!. Demikian aba-aba panjang yang dilantangkan oleh pemimpin upacara pada pembukaan KEMNAS 2 Pramuka SIT di Bumi Perkemahan Cibubur pagi itu. Riva Aprilliana Fauzan, Pramuka penggalang gagah yang sudah memiliki 11 buah TKK (Tanda Kecakapan Khusus) di selempangnya itu ternyata berasal dari Gugus Depan Sekolah Islam Terpadu Thariq Bin Ziyad Bekasi Jawa Barat. Siswa kelas 8E RSBI SMPIT Thariq Bin Ziyad itu terpiih dan dipercaya menjadi Pratama (Pemimpin Regu Utama) setelah melewati seleksi yang dilakukan oleh KorNas Pramuka SIT untuk memimpin upacara pembukaan dan penutupan KEMNAS 2 Pramuka SIT. Ucapan selamat dan jabat tangan dari Ka.Kwarnas beserta petinggi Pramuka SIT menjadi motivasi tersendiri bagi sang Pratama.


    Sebuah kebanggaan bagi Gugus Depan 06.215-06.216 Pangkalan Thariq Bin Ziyad bisa mengantarkan salah satu anak didiknya berprestasi dengan menjadi pemimpin upacara di tingkat nasional. Karena prestasi bukan hanya diukur dari kemenangan dalam sebuah lomba namun prestasi juga bisa diukur dari keberhasilan penanaman nilai dan karakter yang tercermin dalam sikap dan perilaku peserta didik. Mungkin demikian salah satu sudut pandang tentang prestasi yang tercermin pada Riva sang Pratama.

    Siswa yang lahir di Bandung 19 April 1998 dari pasangan Yana Mulyana dan Nina Herlina ini memang belum pernah diikutsertakan dalam lomba-lomba yang bersifat akademis walaupun dikelasnya selalu meraih peringkat 3 besar. Namun pengalaman dan semangat untuk senantiasa belajar dan berlatih memupuk karakternya. Kak Adi, Pembina Pramuka SMPIT TBZ pernah bilang, “Lomba dan kemenangan itu bukan tujuan tapi untuk mengukur keberhasilan latihan kita. Pembentukan karakter lebih penting karena menjadi basic core dari Pramuka”. Oleh karenanya lomba adalah salah satu sarana diantara banyak sarana termasuk berlatih dan menggali sebanyak mungkin pengalaman. Itu pula yang dialami siswa yang memiliki motto “Be your self” ini. Pengalamannya mengikuti kegiatan dan proses pembinaan di Pramuka SIT telah membentuk dirinya. Sebut saja serentetan pengalamannya yang sesungguhnya juga merupakan sebuah prestasi :
    -          Kelas RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional)
    -          LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa)
    -          English Outing Program di Kampung Inggris Pare – Kediri
    -          Persami (Perkemahan Sabtu Minggu) Pramuka SMPIT TBZ di Gunung Bunder
    -          LKTM (Latihan Kepemimpinan Tingkat Menengah) OSIS-Pramuka-PMR
    -          TSO (Thariq Student Outbound) di Curug Panjang, Mega Mendung – Bogor
    -          Jambore Nasional IX Pramuka di Teluk Gelam, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan
    -          Gladian Nasional Pramuka SIT di Pusdiklatnas Pramuka, Cibubur
    -          Perkemahan Internasional (PRINT) 2011 di Hutan Lipur Ulu Bendul, Kuala Pilah – Malaysia
    -          Wisata IPTEK Pramuka SIT di Kuala Lumpur, Malaysia
    -          Kemah Nasional Pramuka SIT di Bumi Pekemahan Cibubur

    Pramuka telah memotivasi semangatnya. Kemandirian, kedisiplinan dan kemampuan leadership adalah sebagian manfaat yang menurutnya sudah ia rasakan. Dimata sang kakak, Reza Aprilliana Fauzi, Riva adalah adik sekaligus sahabat baginya. Dimana ada Riva selalu ada Reza karena memang mereka saudara kembar. Reza sang kakak yang bercita-cita menjadi drummer ini memang memiliki hobi yang berbeda dengan Riva, namun mereka sama-sama memiliki semangat yang sama di Pramuka. Pramuka telah memupuk kekompakkan dua saudara kembar ini.

    Selain menjadi Pratama di KEMNAS 2 Pramuka SIT, Riva adalah Pratama di pasukan putra Pramuka SMPIT TBZ dan juga ketua kelas di kelasnya. Menurut sahabatnya yang akrab dipanggil Kidut, “Riva itu orangnya tegas, disiplin, sabar dan murah senyum”. Mungkin itu juga yang membuat teman-temannya mempercayakan dan memberikan amanah kepemimpinan di pundak siswa yang hobi berenang ini. Pratama yang bercita-cita menjadi pengusaha ini diwaktu senggangnya juga menyalurkan kegemaran memasaknya, Zupa Soup adalah masakan favoritnya. TKK memasak pun telah ia sandang sebagai de jure keahliannya memasak.

    Bukan hanya itu, TKK khotib/kultum tingkat purwa telah melatih dirinya untuk bisa memberikan taushiyah didepan orang banyak. Olah karena itu ketika diamanahkan untuk memberikan kuliah Shubuh mewakili kontingen Indonesia dihadapan seluruh peserta Perkemahan Internasional (PRINT) 2011 di Malaysia ia langsung menyatakan siap. Dan itupun merupakan sebuah prestasi yang patut dibanggakan.


    Sebagai “anak thariq”, Riva telah membuktikan pada kita semua bahkan pada teman-teman dari Malaysia dan Thailand bahwa predikat Shaleh dan Cerdas telah mulai melekat pada dirinya. Siswa yang tengah menyelesaikan hafalan Juz 29nya ini tetap tampil sederhana dalam kesehariannya. Prestasi dan pengalaman yang dilaluinya telah membentuk jiwanya makin matang, tidak sesederhana penampilannya.

    Menjadi Pratama (pemimpin regu utama) memang bukanlah tujuan atau puncak dari kesuksesan dan kepemimpinan di Pramuka. Namun ia merupakan salah satu proses pembentukan karekter dan kepribadian. Akan terus lahir pratama-pratama berkualitas di Pramuka TBZ sebagai calon-calon pemimpin dimasa mendatang. (SS)

    MENELADANI KEPEMIMPINAN BAPAK PANDU SEDUNIA

  • Wednesday, February 22, 2012
  • Admin
  • (REFLEKSI HARI LAHIR BAPAK PANDU SEDUNIA BADEN POWELL 22 FEBRUARI 1857)

    Sejarah kepanduan nasional atau lebih dikenal dengan Gerakan Pramuka tidak lepas dari sosok Lord Robert Stevenson Smyth Baden Powel of Gilwell yang merupakan penggagas gerakan kepanduan dunia. Baden Powell dilahirkan di London 22 Februari 1857 adalah seorang tentara Angkatan Darat Inggris yang memulai karirnya sebagai pasukan Hussars ke 13 di India. Sejak itu Baden Powell menunjukkan prestasi yang baik sehingga beberapa wilayah yang pernah menjadi daerah tugas kemiliterannya cukup sukses. Seperti di daerah Afganistan, di wilayah Zulu, Afrika Selatan dan pedalaman Ashanti, bagian negara Ghana, Afrika. Dari pengalaman itu Baden Powell menerbitkan sebuah buku berjudul “Aids To Scouting”. Buku tersebut merupakan kumpulan cerita pengalamannya selama menjalankan tugas sebagai tentara dengan tujuan memberikan petunjuk kepada tentara muda Inggris agar dapat melakukan tugas penyelidikan (investigasi kemiliteran) dengan baik.

    Mr. William Smyth seorang pemimpin Boys Brigade (tentara muda) di Inggris menilai buku yang ditulis Baden Powell sangat menarik. Ia kemudian meminta agar Baden Powell bersedia melatih anggotanya. Ketika itu Baden Powell pun langsung menerima tawaran Mr. William Smyth. Dua puluh satu pemuda dikumpulkan dari kesatuan Boys Brigade yang berada diberbagai wilayah di Inggris untuk melakukan perkemahan dalam rangka pelatihan di Pulau Brown Sea yang dilaksanakan pada tanggal 25 Juli – 02 Agustus 1907. Perkemahan di Pulau Brown Sea tersebut menjadi cikal bakal kepanduan dunia dan menjadi kegiatan kepanduan pertama di dunia dalam catatan sejarah.

    Di tahun berikutnya Baden Powell berupaya menyebarluaskan organisasi kepanduan ke seluruh dunia dengan cara menerbitkan buku berjudul “Scouting For Boys”. Melalui buku tersebut organisasi kepanduan mulai menyebar dan diterima dengan baik di beberapa negara dunia dibuktikan dengan didirikannya organisasi kepanduan di negara tersebut. Hingga pada puncaknya organisasi kepanduan telah menyebar ke seluruh dunia dengan berbagai tingkatan, yakin CUB yang diartikan sebagai “Anak Srigala” setara dengan golongan siaga (7-10 tahun), Scout Boys setara dengan golongan penggalang (11-15 tahun), Rovers Scout setara dengan golongan Penegak (16-20 tahun) Gerakan Pramuka serta mendirikan pula Girl Guides yang merupakan organisasi kepanduan putri dunia.

    Penyebaran organisasi kepanduan di seluruh dunia cukup cepat. Di Indonesia, organisasi kepanduan diperkenalkan oleh Bangsa Belanda pada tahun 1912. Organisasi kepanduan bentukan negara Belanda tersebut bernama “Nederland-Indische Padvinders Vereeniging (NIPV)” yang sebelumnya bernama “Nederlandse Padvinders Organisatie (NPO)”. Sementara organisasi kepanduan pertama yang dibentuk oleh bangsa Indonesia adalah “Javanese Padvinders Organisatie (JPO) atas prakarsa S.P Mangkunegara VII pada tahun 1916.

    Organisasi kepanduan begitu diterima dengan baik oleh bangsa Indonesia karena mengedepankan nilai-nilai pergerakan nasional, persatuan dan kesatuan serta patriotisme. Hal tersebut menjadi dasar menjamurnya organisasi kepanduan nasional baik bernafas kebangsaan maupun agama, sehingga mendorong Presiden Soekarno pada saat itu untuk melebur organisasi kepanduan menjadi Gerakan Pramuka akibat dikhawatirkan terjadinya pergolakan politik nasional.


    Kepemimpinan Baden Powell

    Dalam AD/ART serta Undang-undang No 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, peran Gerakan Pramuka dituntut memberikan hasil nyata secara konkret sebagai organisasi yang berorientasi dalam mendidik dan membina kaum muda Indonesia guna mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional, sosial dan fisiknya untuk menjadikan generasi muda Indonesia lebih baik. Pemuda bangsa sedapat mungkin disulap menjadi seorang pemimpin yang diharapkan kelak menjadi pioner masa depan bangsa.

    Istilah “scout today leader tomorrow” yang sering didengungkan dalam Gerakan Pramuka bukan hanya menjadi ungkapan seremoni, namun memiliki roh akan sebuah cita-cita untuk membentuk manusia-manusia yang mampu memimpin. Seperti yang telah dilakukan oleh Baden Powell di masa perang boer ketika berhasil mengalahkan Kerajaan Zulu dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu dan pengalaman Baden Powell terkepung bangsa Boer di Kota Mafeking selama 127 hari dalam kondisi kekurangan makanan.

    Kepemimpinan seperti yang dicontohkan Baden Powell menjadi suatu barang mahal untuk diimplementasikan di tengah globalisasi saat ini. Pun Gerakan Pramuka telah menyadari hal tersebut. Kader Gerakan Pramuka di seluruh nusantara mengalami krisis kepemimpinan yang paling subtansi yakni kepemimpinan akan diri sendiri (Self Leadershif) dalam menghalau arus deras globalisasi dan permasalahan pemuda saat ini, seperti seks bebas, narkoba, tawuran dan perilaku amoral lainnnya.

    Melihat fenomena tersebut tidak salah jika program revitalisasi Gerakan Pramuka pun digelorakan sebagai upaya membenahi sistem pengaderan Gerakan Pramuka yang memiliki cita-cita luhur dalam membentuk kepribadian bangsa yang kokoh. Fenomena ini telah digambarkan dengan jelas oleh Baden Powell bahwa seorang pemuda memiliki labilitas yang cukup tinggi sehingga perlu dibentengi dengan kegiatan-kegiatan bermanfaat (Yang dimaksud Baden Powell adalah Kegiatan Kepanduan.)

    Buku Rovering To Success karangan Baden Powell yang terbit pada tahun 1922 dengan gamblang “memperingatkan” pemuda (pramuka penegak) dalam mencapai kehidupan yang bahagia harus berhasil mengalahkan karang-karang berbahaya. Karang yang dimaksud Baden Powell yakni, 1. Karang perjudian; 2. Karang wanita;. 3. Karang mementingkan diri sendiri; 4. Karang mengorbankan orang lain (munafik); 5. Karang tak bertuhan (atheis)

    Pengendalian karang tersebut adalah salah satu kunci keberhasilan kepemimpinan Baden Powell yang sepatutnya menjadi teladan bagi setiap anggota pramuka dan masyarakat. Sikap yang ditunjukkan menjadi contoh untuk ditiru mulai dari perilaku, tuturkata dan prestasi, sehingga pramuka kemudian dapat menjawab tantangan kehidupan yang penuh dinamika dalam mewujudkan cita-cita Baden Powel dan Gerakan Pramuka.

    Seorang pemerhati Gerakan Pramuka Sulsel mengatakan bahwa Prestasi tertinggi dan paling utama di dalam Gerakan Pramuka adalah ketika karakter orang dewasa (Pramuka) dan karakter peserta didik (Pramuka) berubah dari yang tidak baik menjadi lebih baik (imperatacylindrica, 2012). Semoga Bapak Pandu sedunia dapat menjadi teladan yang baik. Happy Baden Powell Days!

    Ditulis Di Makassar 22 Februari 2012 pukul 00.30

    *Penulis Adalah Mahasiswa Psikologi UNM, Anggota UKM Pramuka UNM

    Teknik Packing Ransel (Carrier)

  • Tuesday, February 14, 2012
  • Admin
  • Teknik packing ransel (carrier) saat mendaki gunung maupun kegiatan out bond lainnya sangat diperlukan sehingga barang-barang yang kita bawa dapat kita bawa dengan ringkas, efisien, rapi. Packing biasa disebut juga dengan pengepakan.
    Packing merupakan cara atau teknik menyusun perlengkapan dalam ransel (carrier). Dengan packing (pengepakan) yang baik ransel akan mampu memuat peralatan dengan efisien namun tetap terasa nyaman dikenakan saat perjalanan.




    Teknik packing yang benar membuat ransel (carrier) muat banyak tapi tidak memberatkan

    Oleh para penggiat kegiatan alam bebas (pecinta alam) packing telah dianggap sebagai salah satu ‘seni’ tersendiri. Sehingga teknik menyusun barang dalam ransel ini sangat tergantung pada keahlian dan kebiasaan masing-masing.





    Prinsip-prinsip packing carrier yang harus diperhatikan antara lain:

    * Masukkan matras dalam ransel.
    Sebagian orang memang lebih menyukai menempatkan matras tidur di luar carrier (ransel). Namun dengan meletakkan matras melingkar di dalam carrier bentuk ransel akan lebih tegak dan lebih mudah saat melakukan packing (meyusun) ataupun mengambil barang dari dalam ransel.

    * Letakkan barang terberat di paling atas
    Dengan meletakkan barang-barang yang berat di bagian atas, beban terberat ransel akan jatuh di pundak. Jika tidak, berat badan akan membebani pinggul sehingga kaki kurang bebas bergerak dan cepat merasa lelah.

    * Berat seimbang antara kiri dan kanan
    Saat melakukan packing, letakkan barang sehingga beban antara bagian kiri dan kanan ransel seimbang. Beban yang tidak seimbang akan mengganggu keseimbangan tubuh apalagi mengingat jalur pendakian yang biasanya melalui medan-medan yang sulit.

    * Maksimalkan ruang-ruang yang ada.
    Barang-barang yang berlubang bagian dalamnya seperti nasting (panci serba guna) jangan dibiarkan kosong tetapi isilah dengan barang-barang lain semisal beras, telur dll.

    * Urutkan barang sesuai waktu penggunaanya
    Barang-barang yang akan segera dipakai letakkan dibagian atas saat packing. Dan sebaliknya, barang yang kemungkinan dipakai belakangan dibagian bawah.

    * Pisah barang yang sewaktu-waktu diperlukan
    Ponco (jas hujan), PPPK dan obat-obatan adalah barang yang sewaktu-waktu diperlukan dalam perjalanan. Saat melakukan packing barang-barang ini dapat diletakkan di bagian atas ransel atau pada kantong-kantong di luar ransel sehingga saat membutuhkan dapat mengambilnya dengan cepat.

    * Masukkan ke kantong plastik
    Sebelum di packing dalam ransel kelompokkan dan masukkan barang-barang ke dalam kantong plastik yang tidak tembus air, terutama pakaian tidur atau pakaian cadangan, kertas kertas, buku, dll.

    * Lindungi benda mudah pecah
    Benda mudah pecah seperti telur sebaiknya dimasukkan ke dalam wadah yang kuat.

    * Hindari menggantung benda di luar ransel
    Matras ataupun benda lainnya sebaiknya jangan diletakkan di luar ransel. Menggantungkan benda di luar ransel selain kurang rapi juga beresiko tersangkut semak atau sejenisnya sehingga akan mengganggu perjalanan

    * Bawalah tas tambahan
    Bila memungkinkan bawalah tas tambahan semisal tas kecil yang bisa dikenakan di paha. Tas ini bisa untuk mewadahi barang-barang yang sering dikeluarmasukkan semacam kamera saku, obat-obatan, dll.



    Para pecinta alam biasa menyebut teknik pengepakan (packing) ini sebagai seni. Karena itu, teknik packing ransel atau carrier akan sangat tergantung pada selera dan keahlian masing-masing. Namun prinsip utama dari packing adalah menyusun barang dengan efisien, rapi tanpa harus merepotkan selama perjalanan.
  • Tuesday, February 7, 2012
  • Admin

  • ARTI KIASAN LAMBANG

    • Warna merah dan putih, bertuliskan Pramuka Sekolah Islam Terpadu (pada bagian atas) Indonesia (pada bagian bawah) : melambangkan semangat perjuangan dan keberanian dalam kebenaran nan suci, cinta tanah air Indonesia sebagai NKRI yang tertanam dalam sanubari setiap anggota Pramuka Sekolah Islam terpadu
    • Dua buah Tunas kelapa berwarna biru : melambangkan pramuka sejati yang bercita-cita luhur dalam keseimbangan nilai-nilai dunia dan akhirat
    • Bintang : melambangkan bahwa Allah SWT merupakan Cita-cita tertinggi yang menjadi tujuan utama
      Pita kuning bertuliskan “Bersiap siagalah” : melambangkan semboyan yang mewarnai setiap gerak langkah Pramuka SIT untuk senantiasa “Bersiap siaga” - “Be Prepare”
    • Tali tambang tidak terputus berwarna coklat diberi warna hijau ditengahnya : melambangkan Ikatan persaudaraan dan persatuan yang universal yang terus bersemi dalam jiwa 
    • Goresan-goresan lingkaran berwarna kuning melintasi dua buah tunas kelapa : merupakan bagian dari logo Jaringan Sekolah Islam Terpadu yang menjadi wadah dari Pramuka SIT
    • Perisai : melambangkan jiwa patriot yang Disiplin dalam waktu dan amal, agar senantiasa menjadi terlindung dari sikap malas sehingga tak mengenal lelah


    MAKNA LAMBANG SECARA KESELURUHAN

    • PRAMUKA SEKOLAH ISLAM TERPADU dengan semangat perjuangan dan keberanian dalam kebenaran nan suci, bercita-cita luhur dalam keseimbangan nilai-nilai dunia dan akhirat dengan berlandaskan Allah SWT sebagai Cita-cita tertinggi yang menjadi tujuan utama, akan senantiasa menjunjung Ikatan persaudaraan dan persatuan yang universal yang terus bersemi dalam jiwa dengan jiwa patriot yang Disiplin dalam waktu dan amal, tak kenal lelah dan senantiasa “Bersiap siaga” menjadi garda terdepan keutuhan tanah air, bangsa dan negara Indonesia.

    PRINT '11 - Malaysia

  • Wednesday, January 25, 2012
  • PRAMUKA TBZ
  • Wisata IPTEK

  • PRAMUKA TBZ
  • Gladian Nasional Pramuka SIT

  • PRAMUKA TBZ
  • Rafting Yuk...

  • Tuesday, January 24, 2012
  • PRAMUKA TBZ
  • TBZ di KEMNAS 2 PRAMUKA SIT

  • Monday, January 16, 2012
  • PRAMUKA TBZ

  • BERITA DARI JURNAL JAMBORE
    (Jurnal Jambore merupakan media sosial berbentuk grup yang dikelola oleh para aktifis dan pemerhati Pramuka yang peduli terhadap perkembangan kePramukaan. Admin-nya mendapatkan bintang darma bakti dari presiden karena dianggap berhasil mengelola media sosial ini kearah yang baik).
    Bertempat di Bumi Perkemahan Cibubur, Kamis pagi 12 Januari 2012 Kak Azrul Azwar selaku Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka membuka secara resmi kegiatan Satuan Komunitas (SAKO) PRAMUKA SIT dalam “Perkemahan Ukhuwah Nasional (KEMNAS) 2 Pramuka Sekolah Islam Terpadu”. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 5000 peserta Penggalang dan Penegak dari sekitar 400-an Sekolah Islam Terpadu yang tersebar di seluruh Indonesia. Disamping itu diikuti pula oleh peserta dari KRS (Kadet Remaja Sekolah) Malaysia dan Luk Sua (Anak Harimau) Thailand. Upacara pembukaan yang diikuti oleh seluruh peserta KEMNAS 2 Pramuka SIT diawali dengan Tilawah Al-Quran yang ditasmi’ oleh penggalang SD yang telah menghafal 12 juz, pembacaan teks Pancasila, Pembukaan UUD ’45 dan Dasa Darma. Dalam kata sambutannya Kak Azrul menyambut baik kegiatan yang diadakan oleh SAKO Pramuka SIT dan berharap diikuti oleh SAKO-SAKO yang lain. Yang menarik adalah upacara pembukaan ditandai dengan peluncuran Roket Air, Panahan dan aksi Robot yang pandai semaphore. Kegiatan tersebut mengundang decak kagum Ka.Kwarnas karena menurut beliau hal tersebut (Pramuka IPTEK) sedang digarap oleh Kwartir Nasional namun sudah terlebih dahulu dilaksanakan oleh SAKO Pramuka SIT. Upacara ditutup dengan defile seluruh peserta melewati panggung kehormatan diiringi Mars Pramuka SIT yang dipandu langsung oleh Justice Voice.

    RIVA, SANG PRATAMA YANG GAGAH
    Siaaaaap… Grak…!!!. Demikian aba-aba panjang yang dilantangkan oleh pemimpin upacara pada pembukaan KEMNAS 2 Pramuka SIT di Bumi Perkemahan Cibubur pagi itu. Riva Aprilliana Fauzan, Pramuka penggalang gagah yang sudah memiliki 9 buah TKK (Tanda Kecakapan Khusus) di selempangnya itu ternyata berasal dari Gugus Depan Sekolah Islam Terpadu Thariq Bin Ziyad Bekasi Jawa Barat. Siswa kelas 8E RSBI SMPIT Thariq Bin Ziyad itu terpiih dan dipercaya menjadi Pratama (Pemimpin Regu Utama) setelah melewati seleksi yang dilakukan oleh KorNas Pramuka SIT untuk memimpin upacara pembukaan dan penutupan KEMNAS 2. Ucapan selamat dan jabat tangan dari Ka.Kwarnas beserta petinggi Pramuka SIT menjadi motivasi tersendiri bagi sang Pratama. Riva yang merupakan salah satu siswa berprestasi ini juga pernah berkesempatan bertugas memberikan kuliah Shubuh mewakili kontingen Indonesia didepan para peserta Perkemahan Internasional 2011 di Malaysia Desember lalu.

    GUGUS DEPAN PRAMUKA SIT TBZ
    Gugus Depan 06.215-06.216 Pangkalan Thariq Bin Ziyad pada KEMNAS 2 ini mengirimkan 10 regu penggalang terdiri dari 2 regu putra & 2 regu putri SDIT TBZ PHP, 1 regu putra & 1 regu putri SDIT TBZ JTM, 2 regu putra & 1 regu putri SMPIT TBZ, serta tidak ketinggalan 1 regu putra SMPIT TBZ Boarding School. Gugus Depan (Gudep) TBZ sesungguhnya memiliki potensi untuk berprestasi karena para pembinanya telah mengikuti KMD (Kursus Mahir Dasar) dan KML (Kursus Mahir Lanjutan) Tingkat Nasional di Pusdiklatnas Pramuka. Gudep yang hampir lengkap dari tingkat siaga sampai penegak (menunggu adanya Pramuka Penegak) ini sudah saatnya merapikan dan merapatkan barisan melalui Musyawarah Gugus Depan (Mugus) yang sedianya segera dilaksanakan. Karena Pramuka merupakan salah satu sarana tebaik dalam membangun Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa (PBKB) yang sekarang ini sedang digalakkan oleh Kemendikbud. Demikian pula sebagaimana tema KEMNAS 2 yaitu “Bersama Pramuka SIT Bangun Karakter Bangsa” yang merupakan “Bukti Cinta Padamu Negeri, Membangun Karakter Bangsa” seperti tertera di kaos KEMNAS 2 Pramuka SIT.
    Di even berskala nasional ini Pramuka SIT TBZ sudah mampu bersaing dengan Pramuka SIT lain yakni dengan meraih Juara 2 LKBB (Lomba Keterampilan Baris Berbaris) Penggalang SMP tingkat kelurahan dengan selisih poin yang cukup tipis. Walau tidak berhasil masuk final namun sudah merupakan kebanggaan tersendiri bagi para peserta LKBB mengingat waktu latihan baru dimulai sepulang dari PRINT’11 di Malaysia dan hanya 3 hari dengan diselingi hujan setiap harinya. 

    KEGIATAN KEMNAS 2 YANG PADAT NAMUN MENYENANGKAN
    Kamis siang 12 Januari 2012 selepas upacara pembukaan, mobil-mobil tronton dan bus dari Mako Brimob berbaris rapi di Bumi Perkemahan Cibubur siap mengantarkan penggalang SD menuju Markas Komando Brigade Mobil Kelapa Dua Depok. Sementara di sisi lain tronton TNI AL juga siap mengantar penggalang SMP dan penegak SMA ke Pangkalan Udara Militer Lanud Halim Perdana Kusuma. Pengalaman yang luar biasa bagi para peserta KEMNAS 2 memiliki kesempatan menyaksikan langsung aksi dan peralatan dari sistem  pertahanan dan keamanan negara dari masing-masing satuan. Selain itu di arena KEMNAS 2 juga dilaksanakan latihan menembak bagi penggalang SMP yang ditangani langsung oleh Pindad TNI AD dan Perbakin (Persatuan Menebak Indonesia). Maka dengan demikian seluruh angkatan bersenjata dan kepolisian turut mendukung kegiatan KEMNAS 2 ini.
    Kegiatan yang juga menarik bagi para peserta KEMNAS 2 adalah kegiatan rotasi yang meliputi Outbound, Halang Rintang, Survival Kids dan Teknik Teropong Bintang bagi penggalang SD. Untuk penggalang SMP ada kegiatan Teknologi Roket Air, Airsoft Gun dan SAR Air yang dilakukan dengan menyeberangi danau Situbaru Cibubur menggunakan pelampung. Sedangkan penegak SMA dilatih Panahan, Teknologi Robotik dan SAR Air dengan rakit bambu.
    Kegiatan lomba dilaksanakan keesokan harinya serentak pada Jumat pagi 13 Januari 2012 dengan sangat meriah. Seluruh kontingen mempersiapkan regu terbaiknya untuk terjun membuktikan keberhasilan Pramuka SIT di daerahnya. Kegiatan lomba meliputi semaphore, membuat tandu dan tiang bendera, serta tahfidz juz 30 bagi penggalang SD. Penggalang SMP dilombakan LKBB, membuat menara pandang, masak rimba dan tahfidz juz 29. Penegak SMA berlomba membuat jembatan darurat, khotib dan kultum.
    Selain kegiatan kunjungan dan rotasi, di KEMNAS 2 Pramuka SIT juga dihibur dengan Konser Nasyid dari Justice Voice dan Muadz Dzulkifli dari Malaysia dan ditutup dengan nonton bareng film Pramuka ”Lima Elang” di malam pertama perkemahan yang disupport langsung oleh Kwarnas dan produser filmnya. Dimalam kedua perkemahan diselenggarakan Qiyamullail nasional, dan dimalam ketiga ada kegiatan pentas seni budaya di masing-masing kelurahan. Dimalam terakhir disuguhkan nasyid-nasyid penyemangat dalam Konser Kemanusiaan bertajuk “Untuk Pendidikan Palestina yang Lebih Baik” yang dimeriahkan oleh Thumb Band berkolaborasi dengan Izzatul Islam, Izzatul Islam, Ruhul Jadid dan Shoutul Harokah dengan Ka Faris JV sebagai MC. Pada malam itu terkumpul sumbangan sebanyak Rp. 20 juta dari Pramuka SIT untuk pendidikan Palestina.  

    KEMNAS MENGAJARKAN KAMI
    Keragaman kami temukan di KEMNAS 2 Pramuka SIT. Bukan teori dibuku, bukan cerita dari bapak atau ibu guru tapi kami rasakan langsung. Di KEMNAS bisa ditemukan tetangga kemah, kanan dari pulau Kalimantan, kiri dari pulau Sumatra, depan pulau Sulawesi, belakang pulau Jawa. Interaksi langsung dengan teman-teman dari seluruh Indonesia bahkan dari Malaysia dan Thailand menjadi pengalaman berharga yang boleh jadi jarang ditemukan. KEMNAS mengajarkan kami tentang KEBERAGAMAN.
    Setiap hari kemah diguyur hujan. Basah, dingin, becek dan kotor ditengah lelah setelah mengikuti kegiatan yang padat merupakan bagian dari kegiatan kemah kami. Bukan saatnya mengeluh, bukan saatnya manja, dan bukan saatnya lebay. Tapi inilah saatnya belajar, belajar banyak hal dalam kehidupan. KEMNAS mengajarkan kami tentang KETANGGUHAN.
    Lomba-lomba yang kami ikuti adalah bentuk belajar kami berkompetisi (fastabiqul khairat). Kalah dan menang adalah hal biasa dalam setiap perlombaan asalkan sportifitas dan fair play tetap dijunjung tinggi. Sebagaimana salah satu dari 18 karakter bangsa, KEMNAS mengajarkan kami tentang MENGHARGAI PRESTASI.
    Jadwal kegiatan yang padat menuntut kami untuk dapat mengatur waktu sedemikian rupa sehingga seimbang antara aktifitas dan waktu istirahat. Selalu bersama dalam regu memupuk kekompakan dan kebersamaan kami. Memasak menumbuhkan kemandirian kami. Dengan bersama kami mengatur agar semuanya berjalan dengan baik. KEMNAS mengajarkan kami tentang KEDISIPLINAN.
    Malam terakhir dikemah kami disuguhkan sebuah konser penyemangat dan pengingat bagi saudara-saudara kami di Palestina. KEMNAS mengajarkan kami tentang    KEMANUSIAAN.
    Masih banyak pelajaran dan pengalaman berharga yang kami dapatkan melalui KEMNAS. Saatnya pelajaran ini berusaha kami aplikasikan dimanapun kami berada. Sampai jumpa di KEMNAS 3 Pramuka SIT tahun 2014.
    Salam Pramuka…!!!

    Tim Media Pasukan Inti Terpadu
    Pramuka SIT Thariq Bin Ziyad
    Gugus Depan 06.215-06.216






    share on:
    facebook
    .:[Close]:.
    Photobucket